PENYEBAB KELUMPUHAN TIDUR ( KETINDIHAN / SLEEP PARALYSIS ) – PENELITIAN AKADEMIS DAN SPIRITUAL

Dalam bukunya Sleep Paralysis: Night-mares, Nocebos and the Mind-Body Connection, Shelley Adler mengakui bahwa penjelasan alternatif seperti penjelasan dari SSRF diperlukan untuk memahami tentang ketindihan.
Sleep-paralysis-book
Kebanyakan dari kita belajar sains ketika di sekolah. Bagan, grafik, timbangan, dan ukuran semuanya digunakan untuk membantu kita memahami dan berhubungan dengan dunia di sekitar kita. Kita belajar bahwa apa yang dapat diuji dan diverifikasi oleh panca indera, pikiran, dan intelek kita adalah ilmu pengetahuan yang nyata dan tepat. Bahkan di tingkat akademis yang lebih tinggi, metode penelitian yang digunakan jauh dari Spiritualitas atau ilmu spiritual.

Namun dalam beberapa tahun terakhir fasilitas penelitian pemerintah dan akademis sudah mulai mengeksplorasi dampak Spiritualitas dan dimensi spiritual pada kualitas hidup dan tujuan hidup kita. Salah satu contoh ilustrasinya diterbitkan oleh Rutgers University’s Studies in Medical Anthropology department (New Jersey, USA), Sleep Paralysis: Night-mares, Nocebos and the Mind-Body Connection oleh Shelley R. Adler, dimana dia mengutip dan menggunakan gambar yang diperoleh dari departemen pengetahuan halus Yayasan Penelitian Sains Spiritual tentang penyebab kelumpuhan tidur / ketindihan.

Buku tersebut mengakui keterbatasan penelitian ilmiah dan akademis modern terkait penyebab ketindihan, dengan mengatakan, “mimpi buruk tidak dapat digolongkan menggunakan model mekanistik konvensional. Tantangan ini mengungkapkan alasan lain mengapa pengalaman tersebut tidak bisa dijelaskan dengan studi ilmiah; ini menentang kategori tradisional dan pembagian disiplin akademis. Karena mimpi buruk tidak mengindahkan batasan yang telah kita tetapkan—antara sains dan agama atau tubuh dan pikiran—pemikiran kita juga harus menentang model reduksionis konvensional untuk memahami pengalaman tersebut sepenuhnya” (Adler, 136).

Kesimpulan seperti itu telah terbukti sangat menarik bagi pembaca, mendapatkan peringkat bintang 5 di Amazon.com atas kesediaannya mengakui dan mengeksplorasi penjelasan dan model-model alternatif. Mengutip buku David Hufford tahun 1982, The Terror That Comes in the Night (Adler, hlm. 82), Adler mencatat bahwa apa yang sering dibantah sebagai mitos dan takhayul seringkali kemudian terbukti benar oleh penyelidikan ilmiah.


Gambar diatas dikutip dalam buku Dr. Adler (hal. 79) dan diberi judul: “4.1 Depiction of Immobilization (sic) during Sleep Paralysis. Ilustrasi ini disediakan oleh Yayasan Penelitian Sains Spiritual (SSRF), sebuah organisasi nirlaba (sic) yang telah melakukan penelitian spiritual sejak 1986. Seorang perwakilan SSRF menjelaskan bahwa tujuan organisasi tersebut adalah ‘untuk mengungkap dimensi spiritual dan menyediakan hasil penelitian yang akan membantu umat manusia untuk secara efektif meringankan kesulitan dalam hidup dan kemajuan spiritual dengan cara yang sangat praktis.’ Teks yang membatasi ilustrasi adalah mantra Sansekerta (sic). Mantra itu merupakan ‘batas pelindung halus yang menghambat energi negatif untuk menyebarkan energi hitamnya kepada siapapun yang melihat gambar. Gambar visual dari energi negatif juga membawa energinya yang terkait. Maka dengan hormat kami menyarankan agar mantra itu tetap ada.’”

Meskipun buku ini tidak memberikan penjelasan pasti tentang ketindihan dan mimpi buruk, buku ini mengakui perlunya menggunakan metode penelitian lain, termasuk dari Yayasan Penelitian Sains Spiritual.

SSRF telah menulis tentang perbedaan antara penelitian modern dan penelitian spiritual. Karena dimensi spiritual tidak terbatas, demikian pula kemungkinan penelitian akademis dan ilmiah modern untuk memanfaatkannya dan menemukan solusi yang permanen untuk kualitas hidup yang lebih baik.

________________________
Baca selengkapnya :

Kelumpuhan tidur – penelitian spiritual tentang penyebab dan penyembuhannya
Kecanduan – penelitian spiritual tentang penyebab dan pengobatan
Chanting kesehatan
Mengapa 70% dari psikiater sendiri yang mengalami sakit jiwa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *