DALAM MUSIM ES DAN SALJU
Apakah musim yang sangat dingin saat ini di Eropa merupakan pengingat akan ‘zaman es’ atau apakah hal itu lebih merupakan kecenderungan spiritual batin kita yang terabaikan?
Selama seminggu terakhir, hampir seluruh Eropa, termasuk tempat-tempat di mana salju tidak pernah terlihat atau jarang terlihat, turun salju. Suhu yang tidak biasa, di bawah nol dari -5 C di dekat laut hingga -38 C di Jerman misalnya, menyebabkan banyak permasalahan bagi warga Eropa dalam mengatasi cuaca tersebut.
Orang mungkin saja bertanya, “Oke, lalu apa masalahnya? Mengapa kita terkejut dengan situasi musim dingin di saat musim dingin? Dengan salju di bulan Februari?” Ini benar. Tetapi juga benar bahwa musim dingin dan jumlah salju yang sekarang kita saksikan bukanlah pemandangan musim dingin yang biasa, terutama di negara-negara Mediterania, atau di pulau-pulau yang biasanya dikenal sebagai tempat ‘liburan musim dingin’ tempat tanpa salju, dan dengan suhu rata-rata 10-15 C.
Jadi tampaknya ada hal yang menarik dalam situasi spesifik yang kita hadapi saat ini. Para ilmuwan menyalahkan ‘zaman es’ sementara di Eropa saat ini akibat pencairan lapisan es di kutub karena pemanasan global.
Jika kita mengingat artikel kita tentang pemanasan global, tampaknya situasi ini memberi sinyal sekali lagi, seperti tornado dan gempa bumi yang sudah kita tulis, bahwa ada sesuatu yang sangat keliru dengan kehidupan di planet kita.
Mari kita ingatkan diri kita tentang akar penyebab utama situasi yang semakin menantang yang diperlihatkan oleh Alam kepada kita. Dan mari kita juga mengingatkan diri kita sendiri bahwa kita selalu memperlakukan alam dengan baik.
“Belakangan ini dunia mengalami pemanasan global, perubahan iklim dan bencana alam dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut penelitian spiritual, penyebab utama pemanasan global adalah siklus yang terjadi di alam semesta dari waktu ke waktu. Efek pemanasan global yang sejauh ini kita saksikan hanyalah awal dari fase destruktif yang akan meningkat intensitasnya selama 5-10 tahun ke depan. Fase destruktif dari suatu siklus dapat diperburuk oleh perilaku buruk manusia terhadap alam. Perilaku buruk yang kita lihat saat ini adalah akibat dari berkurangnya kesadaran spiritual manusia dan ketidakmampuan mendapatkan perlindungan terhadap pengaruh energi negatif. Latihan spiritual adalah satu-satunya cara untuk mengubah pikiran kita yang tercemar secara spiritual menjadi pikiran yang murni.”
Jadi apa yang bisa kita lakukan?
Kita dapat melakukan upaya untuk chanting(mengulang Nama Tuhan) sesuai agama kelahiran kita atau sesuai dengan rekomendasi yang diberikan kepada kita di saat kita menyingkirkan salju dengan sekop di depan rumah kita. Kita tidak hanya akan merasa lebih baik, lebih hangat dan lebih gembira, tetapi kita juga akan merasakan tujuan hidup yang lebih tinggi, menerima situasi, dan kita tidak akan menghabiskan energi dengan sia-sia untuk menghadapi hal tersebut. Keluarga, teman, tetangga, dan kolega kita juga akan lebih bahagia karena kita akan memancarkan rasa syukur ke sekitar kita meskipun dalam cuaca yang tidak bersahabat. Hal ini bahkan mungkin membuat mereka bertanya kepada kita kenapa kita begitu bahagia. Jika lebih banyak orang melakukan latihan spiritual sederhana ini, polusi spiritual raja-tama yang menyebabkan masalah seperti itu, akan berkurang. Oleh karena itu, kita semua akan mendapat manfaat dalam jangka panjang.
_____________
Baca lebih lanjut:
Penyebab dan fakta pemanasan global – perspektif spiritual
Nama Tuhan yang manakah yang seharusnya direpitikan oleh seseorang?
Pertanyaan yang sering diajukan tentang apakah Nama Tuhan yang seharusnya direpitisikan
Recent Comments